Powered by Blogger.

Pentingkah Pendidikan anti korusi di sekolah

Belakangan ini gembor gembor kita dengar sekolah mengajarkan pendidikan anti korupsi telah banyak kita dengar tentang apa itu korupsi, dan siapa yang korupsi mulai dari kata terindikasi tersangka maupun terdakwa, tapi kalau kita jujur dengan diri kita sendiri, apakah kita tidak akan mengadakan korupsi jika kita tertekan akan sesuatu.

korupsi ini menurut saya adalah penyakit menular yang siapa saja dapat melakukan nya, terutama pada masa setelah revormasi bertambah parah hal ini di sebabkan banyak faktor terutama sifat ke egoisan kita sebagai manusia dan sok tau kita akan sesuatu sehingga apa yang kita lakukan berdampak terhadap orang lain tanpa kita sadari.

Pendidikan anti korupsi sebenar nya penting di pelajari di dunia pendidikan dimulai dari pendidikan awal belajar hingga universitas akan tetapi tidak hanya sebatas teoritis diatas kertas yang harus di jawab pelajar atau mahasiswwa dengan jawaban A, B, C, D, atau E akan tetapi lebih dari pada itu. kita harus mengajarkan dengan keadaan real jangan mengajarkan anak didik selalu berdasarkan kepentingan politik saja. kepentingan politik seperti ini tidak hanya di lakukan oleh kaum politikus saja, dimana mana sektor menggunakan kata ini.

seperti contoh dinas pendidikan menyampaikan kepada seluruh sekolah dan universitas agar mengajarkan pendidikan anti korusi, ini di sampaikan ke bawah karena mendapatkan perintah dari atas agar masuk kedalam materi pelajaran. dan guru/dosen menyampaikan hal tersebut berdasarkan buku dan materi yang di terima mereka.

jujur kita pada diri kita sendiri apakah pendidikan seperti ini yang kita inginkan dan harapkan. sampai kapan kita hanya melakukan sesuatu berdasarkan perintah yang tertuang di buku atau kitap - kitap yang wajib kita sampaikan itu sedangkan kita tau sendiri itu hanya sebuah dongen belaka. yang bisa kita katakan bahwa pendidikan anti korupsi seperti ini hanya menghabiskan waktu percuma saja dan membuat hati kita dongkol. kita di beri tahu ini tidak boleh itu tidak boleh dan hanya seperti ini yang boleh dilakukan akan tetapi pada prakteknya tidak seperti itu. hal seperti ini lah yang seharusnya kita pahami terlebih dahulu sebelum membuat aturan atau membuat materi baru untuk dunia pendidikan.

Pendidikan anti korupsi seharusnya di ajarkan kepada pelajar dan mahasiswa itu ril dalam bentuk kisah nyata karena pelajar dan mahasiswa saat ini pola pikirnya jauh lebih maju dari pada jaman sebelum revormasi, sehingga kita butuh cerita nyata di bandingkan dengan yang hanya tertulis di buku putihnya dunia pendidikan.

Pada dasarnya dunia pendidikan itu harus lebih mengutamakan kejujuran dan keterbukaan karena jiwa dan sifat anak-anak akan terbentuk pada usia belajar, jika dari kecil kita hanya memberikan pendidikan teoritis sampai kapan anak kita akan bisa berfikir aktif dan sesuai dengan yang di pelajari nya.

pada usia masih dini anak-anak harus di ajarkan akan kata kejujuran baik teori dan prakteknya sehingga anak jadi tau kalau di baca yang tertulis di buku dan di berikan contoh nyata di depan matanya membuat anak tau dan mengerti dan anak akan lebih termotivasi akan hal tersebut.

Contoh sederhana di sekolah yang seharusnya di utamakan kepada siswa untuk pendidikan anti korupsi itu adalah tentang dana BOS. guru mengajarkan Pendidikan anti korupsi kepada siswa dengan mengatakan sekolah di berikan dana BOS itu makanya sekolah menjadi GRATIS tidak membayar. sehingga sekolah yang memungut biaya di katakan korupsi. terkecuali sekolah Swasta atau Negeri yang berstatus SSN, R-SBI atau SBI. sehingga dengan sendirinya anak bisa terifikir akan hal ini. di bandingkan kita tidak memberitakukan nya sehingga anak tidak tahu sama sekali kenapa sekolah itu gratis dan ada yang membayar. dan siswa pun wjib di beri tahukan berapa besaran uang sekolah yang di tanggung pemerintah untuk membayarkan siswa untuk sekolah dan untuk apa saja dana tersebut. siswa juga wajib tau dan orang tua siswa juga harus mengetahui besaran dana tersebut agar kita sebagai guru siswa dan orang tua sama-sama mempelajari adakah terjadi tindakan korupsi dengan dana tersebut. hal seperti ini lebih ril dan nyata di mata kita baik siswa guru dan orang tua. karena pada dasarnya pendidikan itu tidak hanya berlangsung di sekolah akan tetapi di rumah anak akan lebih banyak mendapat kan informasi dan waktu untuk mempelajari materi yang di pelajari ketimbang di sekolah yang hanya delapan jam perhari.

Studi kasus di kota jambi. tidak pernah saya mendengar ada sekolah yang menguak akan dana BOS. jangankan siswa dan orang tua siswa guru yang notabene adalah pengajar di sekolah di jambi saja tidak mengetahui berapa besar dana bos untuk sekolah tersebut. dan untuk apa saja dana bos tersebut. di gunakan kalau ada hanya satu atau dua sekolah yang menyampaikan hal tersebut kepada orang tua dan guru.

sehingga dengan ketidak tahuan besaran dana bos seperti inilah yang membuat celah korupsi tersebut. bagaimana guru mau mengajarkan pendidikan anti korupsi apabila gurunya saja tidak tau kalau di lingkungannya terjadi korupsi???? guru saja tidak tau apa lagi siswanya kan. apakah ini yang dinamakan pendidikan ?????? satu tanda tanya besar dalam hati kita.


Untuk mengetahui dana Bos itu benar di gunakan untuk kepentingan sekolah secara keseluruhan atau tidak sebenarnya mudah saja. kita kembali saja ke zaman sebelum adanya dana BOS. sebelum adanya dana BOS sekolah sangan aktif dengan berbagai kegiatan ini dan itu. coba kita lihat sekarang berapa sekolah yang mengadakan kegiatan ekstra dan kita tanyakan apakah sekolah yang mengadakan kegiatan ekstra seperti itu membayar lagi atau menggunakan dana BOS ??? dari situ saja sudah kelihatan kan....

kalau dulu sebelum ada dana bos orang tua akan marah jika sekolah tidak aktif karena orang tua merasa membayar, sekarang karena tidak mebayar orang tua jadi diam saja. 

apakah perlu di ajarkan pendidikan anti korupsi di sekolah ????? sebaiknya sebelum pendidikan anti korupsi di ajarkan kepada siswa penerapannya di lapangan harus ril dulu jangan memaksakan pendidikan itu dilakukan apabila benar-benar di lapangan nya belum siap karena sangat mengganggu semua lini baik mental guru orang tua dan siswanya. karena tidak ada yang dapat kita petik dari pembelajaran ini, kita hanya belajar kebohongan belaka dan bukan bermanfaat bagi kita tapi malahan menghabiskan waktu belaka.













0 komentar:

About This Blog

Pesan Terakhir

Lorem Ipsum

Sample Text

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP