JJM tidak Linear
JJM tidak Linear
Berikut kata kunci yang sering di cari di mesin pencari saat ini, JJM
guru tidak linear, jam ktsp tidak linear dengan jam dapodik.
Entah berapa kali para team pengajar di seluruh indonesia saat ini login
ke untuk melihat data nya linear atau tidak, ada pula yang tidak tau
tapi karena dengan jam tidak linear langsung mengamuk dengan operator
program sekolah karena jam nya tidak linear, mereka berfikir ini adalah
pekerjaan operator di sekolah, itu cuma sebatas pikiran dangkal si guru
tersebut coba kita pikir panjang terlebih dahulu dan melekkan mata kita
dan baca dulu panduan sertifikasi itu bagaimana niscaya tidak akan ada
pikiran buruk terhadap siapa-siapa.
pengertian jam linear itu sebenar nya sederhana dan logis, seseorang
yang di katakan jjm nya linear itu mempunyai tugas dan tanggung jawab
terhadap mata pelajarannya sesuai dengan bidang sertifikasi yang di
ambilnya. ini dimaksudkan agar si guru akan profesional dan betul-betul
memahami mata pelajaran yang di ajarkannya, dan itu hanya boleh dipilih 1
mata pelajaran untuk 1 orang guru. jadi jika guru mata pelajaran agama
mengajar mata pelajaran seni kan emang benar tidak nyambung.
Penjelasan Sederhana nya seperti ini menyangkut JJM Linier dan JJM KTSP yang saat ini di perdebatkan oleh guru di indonesia :
1. JJM Linier : Jam Mengajar guru yang akan di akui sistem adalah
perhitungan berdasarkan mata pelajaran Sertifikasi yang di ambil guru
tersebut (Contoh : Sertifikasi mata pelajaran IPS tetapi mengajar IPA
itu tidak akan dihitung jam mengajarnya Oleh P2TK)
2. JJM KTSP : Kurikulum operasional yang di buat dan
dilaksanakan di masing-masing Sekolah. Jam mengajar dihitung
sesuai dengan kurikulum yang berlaku. (Contohnya kurikulum yg berlaku utuk
jam mata pelajaran Agama di KTSP = 2 Jam. Tetapi di Rombel data program diisi 3 jam,
maka di JJM yang akan dihitung sesuai KTSP yaitu 2 Jam.
JJM KTSP sekolah ini juga masih dipertanyakan apa benar melaksanakan JJM
Sejumlah KTSP Sekolah atau hanya di buat saja, tentu JJM harus bisa di
pertanggung jawabkan di atas kertas. Apa pernah sekolah tersebut membuat
peraturan atau kesepakatan perubahan JJM kurikulum tersebut dan
memberikan laporan tertulis atas perubahan JJM di sekolah tersebut ke
komite, Dinas Pendidikan Kab/Kota/Provinsi yang membuat JJM melebihi jam
dari yang di tentukan sebelum nya. dan atas dasar apa JJM tersebut di
rubah.
Tentu guru yang mata pelajarannya tidak linear tidak akan bisa menjawab
karena memang tidak pernah mereka membuat hal tersebut. pada Kurikulum
KTSP di benarkan menambah akan tetapi bagaimana para pemegang kebijakan
di atas yang membuat dan menghitung JJM bisa tau jika kita dari pihak
sekolah saja tidak pernah memberi tahukan berapa JJM yang kita rubah.
Dan untuk masalah JJM yang tidak linear karena mengajar mata pelajaran
yang lain. disitulah sebenarnya fungsi kontrol dari pemerintah pusat
yang selama ini bisa di katakan bisa di kadali karena guru membuat
laporan yang penting JJM 24, mereka tidak memperdulikan mata pelajaran
yang di maksudkan dalam sertifikasi mereka. yang di katakan Profesional itu adalah seseorang yang bekerja dan menekuni bidang pekerjaannya sesuai dengan bidang yang di kuasai
tentunya, itu kata saya. tapi lain lagi merut beberapa rekan guru
mereka mengatakan rubah saja agar linear yang penting saya dapat
sertifikasi kalau tidak keluar artinya operator yang tidak benar
kerjanya, itulah hal yang saat ini di perdebatkan oleh guru di sekolah.
Dari tulisan diatas para guru hendaknya berfikir kembali apa benar saya
mempunyai Hak untuk mendapatkan uang tunjangan sertifikasi itu atau
tidak. jika selama ini dapat itu karena kurangnya pengawasan. dengan
sistem ONLINE seperti ini tentu rekan-rekan yang nota bene bukan guru
pasti setuju karena selama ini guru yang mendapatkan sertifikasi juga
tidak meningkat kemampuan nya dalam mendidik. uang yang di dapat dari
sertifikasi yang di harapkan untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan
guru dalam kegiatan belajar mengajar itu boleh dikatakan minim.
buktinya bisa kita lihat guru yang mendapat sertifikasi apa mereka semua
sudah punya laptop atau perangkat mengajar yang lengkap yang dapat
membantu mereka mengajar. tentu tidak guru masih berfikir untuk mengajar
harus di sediakan oleh pihak sekolah dan pemerintah. jadi untuk apa
sebenar nya di berikan tunjangan sertifikasi itu, Jika tidak ada juga
kelebihan antara guru sertifikasi dengan yang tidak menerima
sertifikasi.
Seharusnya pemerintah pusat yang memberikan dana sertifikasi pada para
guru juga memberikan pengawasan terhadap guru penerima sertifikasi dan
harus mempunyai nilai lebih terhadap pendidikan yang di ajarkan di
sekolah guru tersebut, ini dimaksudkan agar pemberian tunjangan tersebut
tidaklah sia-sia seperti memberikan bonus tiap bulannya. harus ada
pengecekan apakah guru penerima sertifikasi telah memiliki perangkat
mengajar yang cukup untuk meningkatkan kemampuan dan apakah guru
tersebut bertambah kemampuan nya setelah di beri tunjangan sertifikasi
itu.
Bisa kita lihat para guru penerima sertifikasi berapa persen yang kwalitas nya yang meningkat ?
Jika di kota besar mungkin saja mereka berlomba-lomba untuk meningkatkan
kemampuan dan kwalitas nya dalam mengajar karena mereka mengajar di
sekolah unggulan atau pavorit sehingga mereka akan malu sendiri jika
tidak memiliki sarana dan prasarana yang memadai. tapi coba kita lihat
ke daerah apakah kwalitas guru meningkat, jawabannya tentu, tentu tidak
semua yang menigkat, jika di persentasekan bisa di katakan 90% tidak ada
perubahan 10% ada peningkatan karena merasa punya dana lebih untuk
meningkatkan kwalitas dan merasa guru tersebut harus tampil lebih baik
dalam kegiatan mengajarnya sehingga perangkat mengajar seperti laptop
dan perangkat lain akan disediakan nya. sedangkan 90% lagi dari penerima
sertifikasi di gunakan untuk menyekolahkan anak ke luar kota, membangun
rumah baru, membeli mobil baru. yang semua itu tidak ada kaitannya
dengan peningkatan keahlian guru tersebut. sedangkan guru yang penerima
sertifikasi itu rata-rata guru yang telah senior atau yang telah sangat
lama mengapdi di sekolah tersebut. sehingga untuk mengikuti perkembangan
jaman dalam mengajar itu akan sangat mustahil.
guru berusia 50 tahun keatas apa mungkin akan bisa mengajar menggunakan
media pembelajaran berbasiskan ICT seperti menggunakan laptop dan
membuat menyajikan materi dengan power point. itu kan tidak masuk di
akal. padahal guru saat ini bisa di katakan harus bisa menggunakan
perangkat ICT.
Jadi buat para guru yang nantinya mendapatkan dana tunjangan
sertifikasi, gunakanlah dana tersebut untuk meningkatkan kemampuan dalam
mengajar, tidak perlu semua tapi adalah kata meningkatnya. sehingga
guru yang menerima merasa memang pantas saya menerima uang tunjangan
tersebut. karena semakin saya di tunjang saya akan semakin meningkatkan
kwalitas saya. dan itu yang di harapkan pemerintah. apa lagi di tahun
2013 menggunakan kurikulum baru.
dan saya juga berharap nantinya untuk guru yang tidak mengajar
berdasarkan JJM mata pelajaran sertifikasi tidak akan mendapatkan
tunjangan sertifikasi. dan program yang telah ada itu tidak di tambahkan
untuk membuat JJM menjadi linear dengan mata pelajaran lainnya. karena
kasihan lihat guru yang belum sertifikasi seakan di anak tirikan karena
semua jam pelajaran pertama kali di alokasikan ke guru penerima
sertifikasi sisa nya barulah di berikan ke guru yang tidak mendapatkan
sertifikasi, sedangkan dulu sebelum adanya sertifikasi para guru yang
senior selalu berkata berikan saja jam yang banyak itu pada guru yang
muda mereka kan masih fresh dan kuat kalau mengajar dengan JJM yang
banyak, jangan di samakan dengan guru yang tua kasihanlah kalau banyak
beban mengajar nya.
Saat ini sepertinya yang lebih berhak dalam JJM itu adalah guru yang
mendapatkan sertifikasi, sedangkan guru tidak menerima sertifikasi tidak
berhak untuk mengajar di sekolah tersebut. karena JJM di utamakan untuk
di alokasikan ke guru sertifikasi. kita lihat nanti jika guru yang JJM
nya tidak linear apa meraka masih mau mengajar seperti sebelumnya, apa
mereka masih mau mengajar mata pelajaran yang seperti hari-hari
sebelumnya. hanya mereka dan ALLAH lah yang tau niat mereka itu apa.
Read more: http://www.klinikict.com/2013/02/jjm-tidak-linear.html#ixzz2KUUo4tdc
0 komentar:
Post a Comment